Pulau Derawan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Indonesia (wikipedia). Akses menuju sana bisa dicapai melalui Berau ataupun Tarakan. Dua kota yang belum pernah saya singgahi, dan tak pernah terpikir akan kesana. Lalu saya mau pilih lewat mana ? Pertimbangan pertama pasti adalah dana dan berikutnya adalah lama perjalanan. Ternyata melalui dua jalur ini memerlukan perjalanan laut yang hampir sama. Karena tiket pesawat ke Berau lebih mahal, saya memutuskan menempuh penerbangan meunju Tarakan. Maklum backpacker..
Dengan pencarian satu bulan sebelumnya, penerbangan murah masih saya temukan (meski tetap lebih mahal dibanding tiket JKT - SIN sebelumnya). Tetapi tiket balik untuk pilihan waktu yang sesuai tidak tersedia, terpaksa ambil tiket ekonomi dengan harga paling mahal yang pernah saya bayar.. Tapi saya anggap wajar, secara 2 kali penerbangan.. ha3x.. Memang, selalu ada jalan kalo ada keinginan dan selalu ada alasan untuk pembenaran jalan-jalan.. :p
Rute Perjalanan
Sesuai kesepakatan dengan Mas Malik, sang guide tour, perjalanan di lakukan dalam 3D2N. So, saya berangkat dini hari dari Gresik menuju Tarakan via Juanda dengan transit di Sepinggan.
Walahhh, landasan Juwata International Airport, Tarakan adalah paling pendek yang pernah saya kunjungi (untuk saat ini tentunya).. Landing saat cuaca bagus dan pilihan nomer kursi yang tepat memberi pemandangan bagus nan mendebarkan.. Hanya berapa meter pesawat mendarat sudah laut (apa sungai yah...?).
Pilihan kursi saya pilih sesuai saran dalam salam satu blog yang menyarankan memilih nomor seat di bagian belakang dan tetntunya tepi cendela... (maaf blog apa buku siapa saya lupa..).. Alasan sederhana adalah karena tidak terhalang sayap pesawat sehingga leluasa menikmati pemandangan dari cendela. Alasan manusiawi lainnya adalah karena bagian belakang pesawat adalah bagian teraman saat terjadi kecelakaan, inilah alasan mengapa black box diletakkan di ekor pesawat...
Dari bandara Juwata, perjalanan berganti dengan jalur darat selama 15 menit menuju Pelabuhan Tanjung Batu.. Setelah sholat Jumat di salah satu masjid dekat pelabuhan, rute selanjutnya ditempuh dengan perahu cepat... wooow,,,
Setalah 2,5 atau 3 jam perjalanan dalam speed boat, kami tiba di Derawan. Alhamdulillah, peralatan mati gaya selalu saya bawa.. Ipod, dengan beberapa lagu baru yang saya sinsert sebelumnya...
Destinasi Terbaik..
Sesuai paket yang ditawarkan, pulau yang kami kunjungi adalah Derawan, Sangalaki, Kakaban dan Maratua.. Ini alasannya :
1. Pulau Derawan
Pulau inilah yang dijadikan base camp dalam tour ini. Karena mengambil paket luxury (libur akhir tahun kan ingin bersantai), saya menginap di cottage dengan pantai private... Pantai dan air lautnya sangat bersih. Cocok untuki berenang dan snorkle.. Banyak kunjungan penyu juga, di salah satu pantai penduduk (dekat cottage) ada penyu yang mendarat di pantai..
Suasana cukup ramai, dengan dominasi turis lokal dan travelling bersama keluarga.. Untuk paket hemat, penginapan dengan rumah panggung langsung diatas laut.. Lebih seru... Tapi karena sendirian dan alasan kenyamanan, pilihan cottage sangat memuaskan.. (sayang, kamar tidak ada isi dan signal kuat operator seluler saya tidak berdaya disini..)..
Satu yang terlewat disini adalah menyaksikan si hidung botol, lumba-lumba.. Hmmmm..Konon, di sekitar perairan pulau ini adalah lintasan permainan lumba-lumba. Pengalaman di Meru Betiri membuat saya memilih duduk dalam perahu selama dalam kapal.. Solo begini bisa berabe kalo sakit (tentunya saya sudah mengantisipasi dengan kotak P3K lengkap dalam ransel..). Hi3x...
2. Pulau Sangalaki
Pulau ini merupakan tempat penyu bertelur dan salah satu area penangkaran di bawah WWF. Dari cerita, terdapat permasalahan antara pengelola resort disana dengan pemerintah. Bekas cottage masih ada dan tak terawat.. Sedikit bersyukur, karena setahu saya Penyu Hijau memerlukan ketenangan agar mau bertelur.. Susah juga daya tahan hidup hewan satu ini, bayangkan dari 1,000 telur hanya ada 1 - 6 ekor saja yang akan tumbuh sampai dewasa. Kenunikan lain, sang penyu akan kembali di pantai yang sama ketika dia pertama di lepas untuk bertelur.. Meskipun dia sudah keliling ke laut manapun.. Tentunya menunggu 40 - 50 tahun saat dia memasuki masa bertelur... Amazingggg...
Keunikan lain, perairan pulau ini adalah habitat manta (ikan pari). Satu jam snorkle saya berharap menemukan sang burung air ini. Tapi nihil.. Mau bertemu bagiamana.. Dengan kemampuan terbatas dan bantuan life jacket, snorkling hanya berani di laut dangkal... Menyesal tidak segera ambil les renang... :p
Tapi bawah laut di tepi pantai Sangalaki juga sangat indah.. Aneka koral, anemon, dan ikan cukup membuat mata sedikit terpuaskan.. Bisa jadi alasan agar kembali lagi untuk berjumpa sang manta.. I'll be back,....
3. Pulau Kakaban
Bagi saya, inilah alasan utama saya ke Kep. Derawan. Danau Kakaban dengan ribuan jelly fish-nya adalah pesona utama yang mendorong saya nekat mengatur jadwal travelling kesini..
Kenyataannya ?? Tak terkatakan sensasinya.. halah... Snorkle diantara ribuan atau malah jutaan ekor ubur-ubur tak berbahaya serasa mandi cendol.. Geli-geli mantab... Ha3x... Di danau ini, saya tidak menjumpai ikan sama sekali.. Mungkin mengungsi karena penggusuran ubur-ubur ini. Pasti sponge bob dan patrick akan senang di sini. Ha3x....
Selain itu, danau ini memberikan nuansa tersendiri bagi saya.. Mengingatkan saya dengan laguna sempu.. Satu kesalahan info, entah dari buku tante Trinity atau darimana datangnya.. Dikatakan air disini tawar, kamprettt.. asinnnnnnn...
Bagi yang beruntung akan melihat 3 - 4 macam jenis jelly fish yang berbeda.. Saya yang tidak beruntung hanya melihat satu jenis... Ha3x... Dorongan berikutnya agar belajar renang... Meningkatkan kemampuan snorkeling dan selanjutnya belajar diving...
Meski lendir ubur-ubur ini tidak berbahaya bagi kulit, jangan sekali-kali mencoba melakukan kebodohan mencium mahkluk lucu ini.. Ha3x.. Kecuali siap dengan akibat yang menimpa rekan saya yang gemes.. Bibir akan terasa terbakar dan perih.. Mungkin lendir ini akan memberikan efek yang sama pada bagian kulit yang sensitif lainnya..
4. Pulau Maratua
Pulau ini terletak di Kec. Maratua diluar Kec. Derawan. Disini katanya terdapat diving spot yang indah. Resort disini dikelola bule dengan tarif yang lebih mahal dibanding pulau lain. Kata sang tour guide, cocok banget buat honey moon dan diving course.
Saya sempat menyelusuri sebagian kehidaupan warga di pulau ini, saat saya mencari masjid untuj sholar dhuhur. Sebagai kecamatan, pusat pelayanan publik banyak saya temukan. Sekolah dasar, kantor urusan agama dan pusat layanan internet kecamatan.
Untuk alam bawah air, Maratua memberikan lebih banyak keindahan terhampar. Pada perairan dangkalnya, lebih banyak jenis ikan yang ditemui dengan aneka warna. Rekan-rekan saya beruntung menemukan ikan dengan ukuran besar. Sekali lagi, keterbatasan kemampuan dalam dunia ir membuat daya jelajah saya terbatas.. huaaaaa...
Seharian mengelilingi ke-empat pulau ini cukup menyenangkan. Tidak terasa kelelahan fisik sama sekali, baru terasa saat istirahat malam.. Badan dan kaki pegal dan sebagian tubuh perih karena lecet terkena terumbu karang..
Sambil menunggu makan malam, saya menikmati keindahan pantai Derawan dengan membaca buku dan mendengarkan musik di hembusan angin sore... Kedamaian seperti ini sangat didambakan oleh para pemuda yang seringkali diperbudak keinginan akan sesuatu..
Sejenak di Derawan memberikan pengalaman, teman, semangat dan tambahan kesadaran baru. Kebesaran paham, kekuatan ekonomi, kemajuan teknologi negara manapun tak akan mampu menandingi keindahan alam-mu.. Indonesia...
Photos are taken by MyCanon and from My Guide Tour - Maliq..