Yeah.. Itulah salah satu kenyataan pahit yang harus siap kita terima sebagai karyawan. Tiket (promo) sudah dibeli, itenerary sudah dibuat, bahkan penginapan sudah dibooking. Bisa lebih parah jika visa sudah diapprove oleh kedutaan. Tapi semua berubah menjadi bencana ketika satu surat sakti tidak disetujui. Yup, pengajuan cuti kita ditolak dengan berbagai alasan. Kerjaan lagi deadline, rapat/urusan kantor mendadak, atau seribu macam penyebab yang tak terduga lainnya..
Dilematis memang. Batal berangkat hanya membuat penyesalan seumur hidup.. Ha3x.. Tapi, nekat kabur juga bukan penyelesaian yang bijak. Ingat, kita traveling bukan untuk sekali ini saja, kabur hanya memberi cap negatif yang menurunkan tingkat keberhasilan untuk pengajuan cuti selanjutnya. Berabe...
Pertanyaannya, karyawan / pekerja / buruh bisa apa ?
Dilematis memang. Batal berangkat hanya membuat penyesalan seumur hidup.. Ha3x.. Tapi, nekat kabur juga bukan penyelesaian yang bijak. Ingat, kita traveling bukan untuk sekali ini saja, kabur hanya memberi cap negatif yang menurunkan tingkat keberhasilan untuk pengajuan cuti selanjutnya. Berabe...
Kondisi semacam ini bisa kita minimalisasi dengan beberapa strategi :
Kenali Habitatmu...
- Setiap organisasi atau perusahaan mempunyai sistem dan mekanisme cuti yang berbeda. Umumnya, sesuai aturan Depnaker (mungkin), karyawan mempunyai hak cuti tahunan sebanyak 12 hari/tahun. Meski beberapa ada yang beruntung mendapat 24 atau bahkan 30 hari/tahun. Selain cuti tahunan, beberapa perusahaan memberikan cuti besar setiap beberapa periode. Di tempat saya, cuti besar diberikan sebanyak 33 hari setiap 3 tahun, namuan banyak perusahaan lain yang menerapkan cuti besar 60 hari setiap 6 tahun. Selain dua cuti ini, masih ada cuti non dinas, cuti diluar tanggungan, dan yang lain. Di kantor lama saya, kita bisa mendapatkan cuti tambahan yang disebut "libur kompensasi". Jadi kita masuk di hari libur dan bisa mendapatkan libur pengganti yang bisa kita gunakan dalam jangak 3 bulan ke depan.. Lumayannnn... So, pahami peraturan cuti perusahaan, khusunya tentang hak karyawan.. He3x..
Temukan Kartu AS...
- Berikutnya, tentukan siapa yang paling berpengaruh dalam pengambilan keputusan cuti kita. Mekanisme persetujuan cuti biasanya tergantung dengan approval atasan langsung. So, perhatian utama kita sekarang ada di bos. Beruntunglah kalau kita mempunyai bos yang sepaham atau malah lebih gila dalam urusan cuti jalan - jalan.. Meski saya yakin hanya sedikit yang seberuntung itu... Kita harus paham benar karakter dan yang terpenting adalah kelemahan-nya. Ha3x.. Jangan salah paham. Kartu AS ini kita pergunakan untuk tujuan baik. Seperti bos saya, belum pernah sekalipun menolak cuti saya. Bukan karena apa, karena saya selalu mengetahui bahwa beliau seringkali lupa diri dalam keadaan senang. So, saat asyik ketawa - ketiwi ria, saya selipkan pembicaraan awal mengenai rencana cuti saya. Paling pahit, dibahas "anak muda, sukanya ngeluyur saja". Ha3x..
- Kejujuran yang pahit jauh lebih indah daripada kebohongan yang manis. Ha3x.. Tapi, jujur juga ada levelnya.. Contohnya, ketika ditanya mau ngapain, kita jawab ada kepentingan pribadi. Kalao ditanya kemana, baru jujur jawab pengen liburan. Simple kan... Kalo bos kita lagi kepo, misal ditanya liburan kemana, dengan siapa, trus semalam berbuat apa.. Ha3x.. Jawab saja dengan singkat dan jelas.. Kalo kita lagi apes dan si bos infotainment mode-on, silahkan dilayani dengan gaya artis. Jawab seperlunya dan sok misterius tapi berharap. Asal jangan jawab off the record saja kalo gak mau cuti malah di reject... Ha3x...
Rajin Mendadak..
- Menjelang cuti, berubahlah jadi yang paling rajin. Datang lebih pagi, istirahat tetep ngendon di kantor saja, dan pulang kerja paling akhir. Pasti anda kan dikira OB baru. Ha3x.. Kerjakanlah tugas dengan cepat, usahakan tidak ada deadline ketika kita sedang cuti. Kalo perlu, tanyakan kepada bos apa yang bisa kita kerjakan lagi.. Buatkan kopi, belikan sarapan, atau malah cucikan mobill..
Siapkan Surrogates
- Kalo sifat kerjaan kita periodik-misalnya laporan mingguan, check shhet harian, kerjakan sebelum kita cuti. Jika tidak memungkinkan, segeralah mencari surrogates yang rela melakukannya untuk kita. Paling mudah ya anak buah kita, kalo tidak punya segeralah merayu rekan kerja.. Sedikit sogokan oleh - oleh biasanya cukup manjur.
- Susahnya, terkadang kita sudah cukup penting sehingga memegang akses terhadap suatu proses di dalam sistem. Seperti saya, beberapa permintaan pembelian harus saya approve dulu sebelum lanjut kepada bos. So, sebelum berangkat latihlah suroagates kita untuk melakukannya, dan berikan id dan pasword kita. (Biasanya kalo dinas atau cuti, bos saya juga nitip tugas ini kepada saya.. Ha3x..)
Bersahabat dengan Waktu
- Jaman teknologi informasi seperti sekarang ini memudahkan kita untuk menentukan waktu traveling yang tepat. Siapkanlah kalender dan jadwal libur nasional tahun ini dan tahun mendatang, jangan lupa kalender pendidikan. Dalam menentukan jadwal traveling hindari cuti bersama di harpitnas, libur sekolah dan libur lebaran pastinya. Selain karena susah memperoleh tiket promo, menghindari masa - masa itu akan memudahkan persetujuan cuti. Bagaimana bisa ? Begini.. Saat cuti bersama, masuklah.. Ini menambah point "kerajinan", nama baik dan gelar pahlawan tanpa tanda jasa (dengan pamrih tentunya-ha3x). Aneh juga, cuti kok diatur - atur bersama. Tak sudii,... Sedangkan liburan sekolah adalah family time, biasanya si bos yang cuti. So, berkorbanlah kerja saat yang lain liburan dan rasakan sensai liburan dengan harga murah saat yang lain kerja keras..
Keberhasilan langkah - langkah diatas sangat tergantung kepada kepandaian, pesona dan doa kita. Jangan lupa, kreatiflah. Kembangkan sesuai dengan keadaan, keberanian dan kondisi tak terduga di lapangan.
Jika senantiasa gagal, selain mengevaluasi kemampuan komunikasi dan negosiasi anda, mulailah sering melihat koran dan browsing. Saatnya anda untuk mencari pekerjaan lain yang lebih manusiawi dan mengerti anda. Jika berani, silahkan jadi wirausaha, dijamin masalah cuti akan terselesaikan..
Dan ingat, saat anda jadi bos, jangan pernah menolak cuti anak buah.. Logikanya, karyawan butuh kecerdasan tambahan untuk mengatur cuti yang terbatas. So, kalo minta cuti berarti ada alasan yang penting, apapun itu. Toh cuti itu hak karyawan.. Jangan Kepo.. Ha3x..
Dan ingat, saat anda jadi bos, jangan pernah menolak cuti anak buah.. Logikanya, karyawan butuh kecerdasan tambahan untuk mengatur cuti yang terbatas. So, kalo minta cuti berarti ada alasan yang penting, apapun itu. Toh cuti itu hak karyawan.. Jangan Kepo.. Ha3x..
Jangan Takut untuk Cutiiii....
2 comments:
haaahhh...serius tuh dikantor mu dapet cuti besar per-3 tahun 33 hari?
ada lowongan ngga disana hehehe
Ha3x.. Aku malah nyari yang setahun nagsih 30 hari.. Dimana dimana dimana...
Post a Comment