Terpengaruh oleh tayangan Australia's Master Chef 2 dan Hell's Kitchen, keinginan untuk wisata kuliner di Thailand semakin mantab. Saat tema international dish, Thai food selalu menjadi bagian. Hal ini menjadi bukti bahwa makanan di sana memiliki ciri khas yang sudah diakui dan memang layak untuk dicoba.. Hidangan ini sudah disejajarkan dengan icon makanan dari negara lain yang sudah menjajah lidah kita. Italia, Perancis, Yunani, Mexico, India, China, Jepang, dan Inggris..
Bicara Thai food, kebanyakan akan menyebut Tom Yam. Saya mengenal makanan Thailand ini sejak kuliah. Rasanya yang segar dan cendurung asam cukup unik dan bercita rasa beda dengan makanan yang biasa saya santap. Ah, tapi lidah saya sudah sering mencobanya, dengan tampilan, resep dan penyajian yang berbeda.. Untuk kali ini, saya ingin mengincar menu spesial lainnya untuk di coba.
Green Curry Ver. Soup
Entah mengapa sejak awal saya tertarik dan penasaran dengan Green Curry. Sepengetahuan saya (dari Master Chef OZ juga), makanan lain yang ikonik adalah Thai Curry. Pada awalnya, sang primadona klasik adalah Red Curry. Kari ini tidak seberat Indian Curry yang mengenyangkan, malah cenderung seperti Tom Yam yang bercitarasa segar. Namun, kari ini masih bercitarasa pedas....
Pada perkembangannya, Green Curry muncul sebagai makanan favorit baru yang lebih sesuai dengan lidah para bule yang kurang bisa menerima makanan pedas, dengan tetap menjaga ciri khas kari yang kaya rempah dan terasa hangat di mulut dan perut.. Hmmmm, kreatif...
Cita - cita tercapai, saya menemukan kedai makanan Thailand di MBK yang dijamin Halal 100%. Alhamdulillah, karena mencari makanan tradisional yang halal di Bangkok sudah seperti mencari jarum di tumpukan jerami. Yana Restaurant berada di food court lantai 5 MBK, silahkan naik dari Tokyu di lantai 4, tempat ini terletak di dekat eskalator.. Surprise tambahan ketika mbak pramusajinya bisa bahasa Indonesia, eh melayu ding.. Besar dugaan saya, mbak ini adalah warga muslim Patani dari wilayah selatan. Kok tahu ? ya jelaslah, wong pake jilbab.. He3x..
Mengenai rasa? Amboiii sedapnyooo... Bumbu dan santannya benar benar pas untuk menyatukan rasa aneka sayuran segar dan daging ayamnya.. Dengan harga 150 Baht, seporsi kari hijau yang disajikan bersama nasi putih tak ayal mampu memberikan pengalaman makan yang maknyuss. Ha3x.. Mantab nian...
Green Curry Ver. Sauce
Sudah menjadi tren di berbagai negara, franchise fast food ternama seringkali menyediakan menu yang dikombinasikan dengan keunikan lokal. Untuk di Thailand, salah satunya adalah konsep green curry ini. Meski sedikit beda versi, dimana konsep Green Curry ini hanya digunakan sebagai kuah aka saos, saya masih mampu merasakan sentuhan lokalnya.
Dengan merogoh kocek 59 Bhat, seporsi chicken green curry terhidang di KFC Dusit Zoo.. Sekali lagi, entah karena lapar dan kecapekan, hidangan cepat saji ini tetap layak untuk direkomendasikan jika suatu saat harus masuk ke restoran cepat saji. Mengingat, teman saya harus kecewa dengan Curry Fried Rice yang kurang sesuai untuk lidah dikala sarapan..
Green Curry Ver. Fried Rice
Sedikit bahan perbandingan, pengalaman menyantap hidangan ini di salah satu coffee shop di SUTOS yang menyajikan Thai Cuisine. Ketika melihat daftar menu di kafe ini, saya baru sadar jika pernah menghajar makanan satu ini beberapa bulan lalu, dan masih segar dalam ingatan jika kami memberi label "sayur bobor" pada menu ini.. Jauh benar dengan yang saya santap di Bangkok sono..
Dan, baru kemaren malam (23 Nov) di kafe tersebut, saya nekat mencoba versi lain dari kari ini, Green Curry Fied Rice with Tuna seharga 35,000 Rupiah. Surprising, perwujudan kali ini sesuai untuk selera saya. Bumbu karinya cukup nendang, meski gak terlalu berat seperti kesukaan saya. Terong hijaunya cukup renyah, meski sedikit berminyak. Wajar, karena digoreng bersama nasi.. Yang kurang adalah butiran kecil hijau biji polong. Dan satu lagi,
tunanya kurang banyakkkk... Ha3x... Menurut saya, tempat ini cukup memadai untuk mengobati rindu dengan Thai Dish satu ini..
Eits, tapi saya penasaran. Bagaimana berbagai variasi lain menu ini di negara asalnya sana, hmmm patut dimasukkan dalam itenary berikutnya..
Dan, baru kemaren malam (23 Nov) di kafe tersebut, saya nekat mencoba versi lain dari kari ini, Green Curry Fied Rice with Tuna seharga 35,000 Rupiah. Surprising, perwujudan kali ini sesuai untuk selera saya. Bumbu karinya cukup nendang, meski gak terlalu berat seperti kesukaan saya. Terong hijaunya cukup renyah, meski sedikit berminyak. Wajar, karena digoreng bersama nasi.. Yang kurang adalah butiran kecil hijau biji polong. Dan satu lagi,
tunanya kurang banyakkkk... Ha3x... Menurut saya, tempat ini cukup memadai untuk mengobati rindu dengan Thai Dish satu ini..
Eits, tapi saya penasaran. Bagaimana berbagai variasi lain menu ini di negara asalnya sana, hmmm patut dimasukkan dalam itenary berikutnya..
Bon Appetit...
No comments:
Post a Comment