Sunday, February 06, 2011

Biru dan Hijau

Seringkali, kita tidak mampu menyadari esensi utama dari pelestarian lingkungan. Bagaimana kita selalu memandang semua itu dari sisi materi sehingga membuat kita tetap tidak bijaksana terhadap lingkungan. Kita lupa dan tidak ingat akan ada "harga lain" yang harus kita bayar baik kini dan nanti, bahkan oleh anak cucu kita. Harga yang sangat mahal tentunya. Saat ini, harga itu telah kita rasakan. Global warming, perubahan iklim, bencana alam dan hilangnya ratusan species flora & fauna di bumi ini. Daftar jutaan harga mahal lain yang harus kita bayar ini seharusnya mampu memberikan pemahaman yang akan membuka kesadaran kita bahwa "Bumi telah rapuh..."

Anda merasa tidak melakukan kebodohan ?

Mungkin anda sudah membuang sampah pada tempatnya, sudah menanam pohon di lingkungan anda, menggunakan teknologi yang hemat energi. Ayolah, itu semua hanya tindakan pencegahan dasar, masih jauh dari akar permasalahan. Bumi perlu tindakan nyata kita jauh dari itu. Berat ?? Pastinya.. Tapi tidak melakukan sesuatu sama sekali adalah tindakan bodoh berikutnya.

1. Tak mampu jadi aktivis lingkungan, jadilah donatur

Sudahlah, tidak usah memikirkan tindakan nyata yang berat. Ukurlah kemampuan dan lingkaran pengaruh kita. Jika tidak mampu menjadi aktivis, jadilah donatur untuk begitu banyak NGO yang rela memberikan dedikasi penuh untuk mengawasi para cukong tak sadar masa depan selain uang. Masih sulit juga, sudahlah ke laut saja.. Takut dana anda disalahgunakan? C'mon.. Jadilah doantur yang proaktif, minimal dengan membaca laporan yang mereka kirimkan.. Pantau websitenya dan surfing sedikit lah di google... Ha3x...

2. Gunakan produk-produk ramah lingkungan

Pernah kita berpikir, bahwa kita tanpa sadar sudah mendorong perusakan lingkungan. tidak paham.. Hmmm.. produk - produk yang kita gunakan sebagian dihasilkan oleh perusahaan perusak lingkungan. Nah, jadilah konsumen cerdas.. Mari kita mulai meninjau ulang konsumsi kita. Siapa produsennya, bagaimana proses peroduksinnya dan apa dampak yang ditimbulkan dalam pemakaiannya, khususnya dampak lingkungan. (sekali lagi itu semua perlu keproaktifan kita). Selanjutnya, carilah subtitusi yang lebih wajar lingkungan, Tidak ada subtitusi ? Mulailah merasa berat dalam penggunaanya sehingga kita akan makin bijak untuk menggunakan seperlunya.

3. Datangilah tempat-tempat indah di muka bumi ini

Pepatah klasik, tak kenal maka tak sayang, masih menjadi jurus ampuhnya. Kenalilah bumi ini, liat dari dekat. Di setiap sudut keindahan muka bumi ini, anda akan menemukan makna untuk menjaganya. Tak bisa kita pungkuri, pengembangan pariwisata ke daerah terpencil adalah buah simalakama. Semakin banyak pengunjung yang datang, potensi kerusakan akan semakin besar.


Masih begitu banyak langkah yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki bumi ini, tidak hanya berusaha tidak membuatnya makin rusak. Bumi ini lebih dari sekedar kita pertahankan, tapi harus kita perbaiki. Dengan satu tujuan, membuat langit tetap biru dan bumi makin hijau..

Salam...








Read More »»»