Sunday, February 19, 2012

Half Side of Phuket

Sedikit susah untuk memulai catatan perjalanan kali ini. Perjalanan yang singkat (seperti biasanya) di tengah tuntutan kerja yang memerlukan penyesuaian membuat sebuah alur cerita baru. Kisah dimana pertama kalinya saya masih kepikiran dengan urusan kantor, ah bahkan sampai saya bela-belain beli simcard baru untuk aktifkan bb. Sebuah ritual yang dulu haram bagi saya yang ingin menikmati kenyamanan liburan dan menghemat pengeluaran ....

Tentang Phuket

Tak perlu banyak penjelasan, kawasan ini telah menjadi magnet baru pariwisata yang dikatakan telah mengalahkan Bangkok sebagai icon pariwisata negeri Gajah Putih. Tapi, kini Phukegt harus bersiap menghadapi persaingan dengan destinasi wisata baru di negeri itu.

Salah satu buku panduan perjalanan ternama menempatkan Chiang Mai sebagai satu-satunya obyek wisata Asia Tenggara dalam 10 new must visit place 2011. Wowwww.. Dua jempol untuk Thailand. Politik boleh bergolak, banjir dan macet boleh sama, tapi fokus pengelolaan wisata mereka patut untuk ditiru..

Selama dua hari di sini, saya sama sekali belum melakukan eksplorasi mendasar. Bagaimana tidak, dua hari disana dihabiskan dengan ikut island hopping tour.. Kami belum sempat menjelajah Phuket Town, Kata Beach, Karon Beach, bahkan belum menapakkan jejak ke Patong Beach. Kami hanya perlu menunggu di hostel tercinta untuk dijemput, mengikuti paket lengkap termasuk makan, dan diantar kembali ke penginapan.. Praktis kami hanya keluar untuk makan malam sehingga kehilangan asyiknya membaca peta, mencari lokasi, termasuk kenikmatan tersesat.. Ha3x..

A Hundred Tour

Phuket mungkin surga bagi para penyedia jasa tour, wuihh brosur aneka paket wisata bertebaran di mana - mana, mulai island hopping, city tour, sampai night tour. Ha3x.

Jangan bayangkan agen perjalanan tour yang mewah, disini kios travel sudah seperti penjual kaki lima. Persaingan ini menjadikan harga cukup kompetitif namun membingungkan. Jangan terpancing harga murah, bandingkan fasilitas dan obyek yang dikunjungi secara seksama..

Malas untuk mencari dan mungkin tertipu, kami memilih tour melalui Som Guesthouse, penginapan kami. Rata - rata semua penginapan menawarkan jasa makelar untuk booking tour. Agar lebih murah, rayu saja dengan booking langsung semua paket yang diinginkan sesuai rencana untuk beberapa orang.. Lumayan menghemat... Bahkan untuk tiket pertunjukan Simon Cabaret dan Phuket Fantasea bisa dapat sedikit lebih murah dari harga resmi di loket pertunjukan dan free antar jemput..

Pha Nga Tour

Paket pertama kami ini lebih sering di sebut James Bond Tour. Yup, destinasi utamanya adalah Koh Pin Kun yang terkenal karena digunakan untuk syuting "Man with Golden Gun" di akhir 60'an lalu..

Dengan merogoh kocek sebesar 1,500 baht, kami mendapatkan fasilitas antar jemput ke hotel, transportasi by speed boat, minum di kapal sepuasnya, lunch, safety jacket, dan gratis tour guide..

Sekitar jam 8 pagi kami di jemput ke penginapan menuju dermaga. Setelah briefing dan pembagian kapal, jam 10 an kapal meluncur dari dermaga mengelilingi gugusan pulau karang kecil khas Thailand selatan yang saya tak ingat namanya.. Kemudian kami menuju ponton di Koh Panak, berpindah untuk menikmari kano menyusuri sela - sela goa dan hutan mangrove. Seskitar 1 jam, perjalanan kemudian diteruskan dengan mengunjungi kampung muslim di Koh Panyee untuk lunch..

After lunch, kapal menuju ke destinasi utama tempat 007 pernah singgah. Sayang, disini waktu 30 menit hanya cukup bagi kami untuk foto - foto narsis.. Itupun hanya dari satu tempat.. Ahhh.., alokasi waktu yang membuat kami menyesal telah sedikit mencemarkan harkat dan martabat bangsa.. Ha3x... Lupakan itu, destinasi terakhir saya lupa lagi namanya, disini saya memilih berenang daripada sun bathing.. Rugi banget seharian island hoping kalo gak nyebur.. Ha3x...

Phi - Phi + Kai Tour

Demi menginjakkan kaki di tempat syuting The Beach, kami memilih paket seharga 1,300 Baht. Maklum, untuk merapat ke Maya Beach, kita harus ikut paket dengan speed boat. Kalau 900 Baht hanya bisa melihat iri ke pantai ini karena big boat tak bisa merapat.

Jangan berharap pulai ini bisa anda nikmati seperti om Leo dulu. Keindahan pantai ini ternodai dengan ramainya orang dan barisan kapal yang berlabuh. Parahnya, kita hanya punya setengah jam juga untuk eksplore seluruh pulau. Hadow, saya harus membatalkan niat untuk ke toilet.. Antriii.. Gak asyikkkkk....

Untuk paket ini, kita dapat fasilitas tambahan alat snorkle. Tapi, fin silahkan sewa di dermaga seharga 100 Baht. Keputusan yang saya sesali, gak berguna.. La untuk snorkle di Phi Phi Ley hanya dikasih 30 menit, prettt mana cukupp... gak gak gak puas...

Urutan selanjutnya adalah ke Phi Phi Don, tempat makan siang kami. Eh, di pulau ini kami diberi spare waktu yang panjang.. Tujuannya tentu agar kita tergoda untuk belanja di pasar yang ada, dengan harga yang lebih mahal daripada di Patong... Kamprett.. Akirnya, di persinggahan terakhir, Khai Nai Island saya memutuskan untuk bersantai dengan berjemur di bawah payung sewaan.. Panas...

Phuket
Plus Minus

Hal yang paling menggangu di Phuket (khususnya jika menginap di Patong) adalah sampah, apalagi jika kondisi hujan.. Becek, bau dan kumuh.... Berikutnya dalah makelar ping-pong show dan sejenisnya... Sumpah, annoying banget... Kalo yang membuat mata sepet pastinya adalah ruwetnya jaringan kabel yang bener- bener parah... Kalo yang klasik kayak di negara kita pastinya angkot sewaan yang suka nyelonong, parkir motor dan mobil sembarangan dan trotoar yang habis dimakan pedagang...

Kelebihan menginap di Patong adalah banyak tempat untuk bersantai. Bangla Road, Jungceylon Mall, Patong Beach, pusat souvenir, kafe, dan pusat relaksasi. Paling utama adalah banyaknya bursa makanan yang tersedia mulai pagi hingga tengah malam. Meski , beberapa terkadang bikin risih dan ribet.. Ha3x...

Satu catatan tentang warga sini, mereka tidak segan - segan untuk meminta tips.. Di sebelah kasir di rumah makan ada kotak tips, tour guide dengan manisnya membagikan kotak tips di kahir perjalanan, dan tukang kano ramah yang endingnya minta tips.. Hmmmm..

------------------------------------------------------
Banyak pelajaran dari perkenalan setengah Phuket ini yang menambah kaya khazanah perjalanan saya. Pertama kalinya ikut tour wisata, bepergian dengan teman - teman perjalanan baru, perjalanan transit, dan yang terpenting adalah memahami dan menghargai passion orang yang berbeda mengenai traveling. Hmmmm.. It's a great lessons...

A lot of thank to Tante Eagle yang semangat berjuang sampai batas pingsan, mami key yang ratu tega kalo nawar, dan adik Nunu yang paling kuat nahan beser.. Ha3x...

2 comments:

Ferdynand said...

ane kudu setuju sama ente tentang ruwetnya penataan kabel di phuket,,benar2 merusak pemandangan. petugas PLN sana kayaknya gak ngerti keindahan, cukup ironis mengingat mereka tinggal di "surga" gitu,,, hahaha....

Anonymous said...

Hahahaha saya tante eagle yg nahan semaput. Btw aku berkesan bgt sama refleksi kaki ala Phuket, soalnya panasss kayak pake rhemason LOL :))