Monday, September 29, 2014

JFC 2013: When Art meet Technology & Illusion..

Acara ini menasbihkan diri sebagai karnaval terbesar di Indonesia dan mengklaim ssebagai yang terbesar ke-empat di dunia, setelah Mardi Grass, Rio de Janeiro Carnaval, dan Fastnatch Koln. Jember Fashion Carnaval (JFC) ke 12 tahun 2013 mengambil tema utama "Artechsion (Art meet Technology & Illusion)" dengan 10 tema defile: Tibet, Betawi, Venice, Artdeco, Bamboo, Octopus, Canvas, Tribes, dan Spider. Pagelaran utama (show time untuk fashion show) digelar secara marathon dalam 3 hari: Kids Carnical (23 Agustus), Art Wear Carnival (24Agustus), dan Grand Carnival (25 Agustus).




Menuju ke Jember dengan transportasi umum dapat dilakukan dengan dua pilihan, kereta api atau Bus Antar Kota. Perjalanan kereta api memakan waktu kurang lebih 3 jam dari Stasiun Gubeng, Surabaya. Sedangkan Bus Kota memerlukan waktu lebih lama, kurang lebih 4 jam sampai di Terminal Purabaya, Sidoarjo, Untuk transportasi dalam kota, angkotan kota (angkot) bisa menjadi pilihan dengan tarif Rp. 2000 - Rp. 4000. Alternatif lain adalah dengan menggunakan becak.. Taxi tersedia dalam jumlah terbatas, tidak mudah menemukannya. Dalam kondisi seperti ini, banyak bertanya dan bersabarlah. Atau bisa menikmati suasana dengan berjalan kaki..



Untuk akomodasi, sangat tidak disarankan untuk go show. Beberapa jalan utama yang di tutup/dialihkan akan membuat proses perburuan penginapan menjadi riskan dan memakan banyak waktu. Agar lebih nyaman, carilah penginapan yang terletak dalam rute carnaval sehingga tidak repot - repot mencari transportasi atau jalan kaki yang jauh. Di sepanjang Jalan Jaksa Agung ada beberapa hotel melati yang bisa menjadi pilihan dengan harga relatif terjangkau .Keuntungan lain, area ini merupakan kawasan jajanan yang cukup ramai di malam hari. Beberapa minimarket yang terletak tidak jauh dari hotel memberikan kemudahan jika terdesak dengan kebutuhan perjalanan.



Diantara jeda dua karnaval, menghabiskan malam dengan menikmati kuliner lokal atau mencoba bioskop lokal dapat menjadi pilihan. Dengan harga jauh lebih murah dibandingkan di kota besar lainnya, pilihan film yang diputar pun cukup beragam dan update. Terletak di antara jajaran ruko dan pedagang kaki lima di Jalan Gatot Subroto, lokasi Kusuma Theatre (New Star Cineplex) ini relatif susah ditemukan. Sembari menunggu jam pertunjukan dimulai, silahkan menikmati kuliner jalanan yang mengenyangkan dan ramah di kantong. Rujak Soto, yang sebenarnya berasal dari Banyuwangi, bisa ditemuka di sekitar alun - alun tak jauh dari bioskop ini.



Pada Grand Carnaval, fisik yang prima dan bekal yang cukup sangat diperlukan, terutama air mineral. Cuaca yang panas di tengah, panggung utama yang berupa aspal, dan penonton yang penuh sesak sangat menguras keringat. Bagi yang ingin nyaman dan  bisa leluasa menikmati pertunjukan silahkan membeli tiket seharga Rp. 150.000. Untuk fotografer, disediakan tempat khusus yang leluasa untuk mengambil angle terbaik. Para peragawan/wati pun akan dengan senang berpose dengan senyum standar maupun gaya menantang sesuai tema.. Sayang, sound system yang ada kurang keras dibanding riuh rendah dan tepuk tangan penonton. ..



-----------------------------

Meskipun masih memerlukan beberapa perbaikan, Jember Fashion Carnaval yang memasuki tahun ke 12  penyelenggaraannya ini telah mampu menjadi barometer dan panutan event carnaval di Indonesia. Beberapa pagelaran serupa mulai tumbuh dan bermunculan di berbagai kota, seperti Solo Batik Carnival dan Banyuwangi Ethno Carnaval. Ke depan, event semacam ini harus mendapatkan perhatian luas dari pihak terkait sehingga dapat disenergikan dengan agenda wisata yang lain sehingga lebih menarik minat wisatawan,. Tak lupa, perbaikan fasilitas umum dan kemudahan akomodasi serta transportasi perlu mendapatkan perhatian utama..

No comments: