Sunday, April 03, 2016

Catatan Pekerja: Ready when your Opportunity Comes

Banyak orang merasa karir dan pekerjaan tidak menantang atau stagnan karena tidak mendapatkan kesempatan untuk  berkembang. Dalam pekerjaannya, semua orang merasa selalu "terpaksa" melakukan hal yang "itu - itu saja" tanpa mendapatkan kesempatan melakukan sesuatu yang mampu mengeksplor dan menunjukkan kemampuan  kita. Seringkali ketika melihat hasil karya orang lain,  kita dapat dengan mudah berkata "saya bisa melakukan hal itu dengan lebih baik".

Memang mudah mengkritisi hasil karya orang lain. Tapi apakah kita siap, melakukan pekerjaan serupa berulang kali. Seiring berjalannya waktu dan keinginan, hal yang "besar" akan menjadi hal kecil, begitu seterusnya. Perlu diingat, dalam sistem perusahaan, ada batas - batas tegas yang tidak bisa kita langkahi, entah itu unit kerja, wewenang, tugas, maupun biaya. Tidak enak ? Ituah risiko sebagai karyawan. Semakin besar suatu perusahaan, akan semakin banyak rambu yang harus diperhatikan.

Semangat Kami di Awal Karir


Orang selalu lupa, sesuatu yang besar diawali dari aktivitas kecil yang seringkali kita anggap sepele.  Sebagai "pekerja", kompromi merupakan makanan yang harus siap dinikmati. Jangan ragu melakukan sesuatu yang "remeh", karena suatu hasil akhir yang sukses adalah gabungan dari semua elemen kecil. Tidak perlu risau apakah pekerjaan kita akan mendapatkan apresiasi, karena keberhasilan adalah melakukan apa yang telah kita rencanakan, bukan pujian atau harapan orang lain.

Kondisi nyaman cenderung membuat kita terlena. Pada awalnya, perubahan memang selalu menakutkan. Namun banyak hal yang akan memacu kita untuk beradaptasi dengan belajar. Ketika dipindahkan tugas dari engineering ke administrasi teknik, saya merasa terbuang. Dari aktivitas kunci menjadi kegiatan pendamping, yang bahkan keberadaannya serasa tidak dibutuhkan. Perlu waktu lama bagi saya untuk bernegosiasi, baik dengan suasana kerja maupun dengan keinginan saya sendiri.

Secara perlahan, mutasi tersebut memberi banyak hal positif bagi saya. Perubahan struktur dari staffing menjadi struktural melatih saya beradaptasi dengan segala urusan administrasi dan birokrasi. Paling penting, posisi saya sebagai manager mengharuskan saya mengelola keuangan dan sumber daya manusia, sesuatu yang tidak saya dapatkan ketika sebagai engineer. 

Ketika terjadi pergantian pimpinan, semakin banyak hal baru yang saya pelajari di tempat ini. Feasibility study, cost budgeting, project control, knowledge management, dan strategic planning. Satu yang paling penting, saya belajar untuk melihat sesuatu secara positif. Terima dengan tebruka, dan kita akan mendapatkan sesuatu yang tak pernah kita perkirakan.

Seiring dengan perkembangan holding korporasi, banyak perubahan besar dalam struktur organisasi. Kesempatan terbuka, dan alhamdulillah saya dinilai siap untuk promosi memimpin unit kerja baru, tentu saja dengan peningkatan karier. Saya sangat senang, bukan semata kenaikan karier, tetapi saya memang terlibat dalam seluruh proses perubahan tersebut. Dapat dikatakan, keadaan yang memaksa saya untuk berubah dan belajar banyak hal baru telah membuat saya lebih siap menyambut peluang yang ada.

Kita selalu meminta kesempatan, namun kita sendiri tidak mau berubah. Ketika kesempatan datang, kita belum siap. Kita seringkali menunggu datangnya kesempatan dengan nyaman, tanpa mempersiapkan diri untuk selalu belajar dan meningkatkan kualitas diri.

"Opportunity doesn't make Appointments, You have to be ready when It arrives" (Tim Fargo).

April 2014 

No comments: