Monday, June 25, 2012

Again....

Seandainya waktu bisa diputar, saya ingin kembali ke minggu lalu dan membatalkan rencana training saya ke Bali. Bukannya bermaksud untuk menolak takdir indah yang telah digariskanNya.. Sebagai seorang manusia, saya merasa takut dan merasa berat untuk berjalan ke depan setelah peristiwa ini..

Perjalanan bisnis kali ini, saya anggap sebagai perjalanan kantor biasa dengan kesempatan untuk berlibur sekaligus. Bali, tujuan wisata dengan sejuta pesona yang mampu menarik wisatawan domestik dan mancanegara untuk menyambanginya. Awalnya, saya hanya berencana untuk menikmati pantai, air laut dan sedikit belanja tentunya. 

Secara umum perjalana bisnis kali ini adalah boring. Training yang dipadatkan tak membuat sisa hari lebih baik. Mau gimana, semua berbeda selera dan keinginan. Tapi, sebagai seoarang backpacker, saya sudah terbiasa menikmati hal seperti ini. Caranya ? Nikmati segalanya dengan cara kita.. Ha3x.. Alhasil, saya bisa mencoba parasailing di Tanjung Benoa, ngeluyur gak jelas sekitar hotel di Seminyak, motret - motret geje di GWK, diner di Jimbaran, sholat Jumat di Bedugul, dan nongkrong bebas di Kuta..

Hari ketiga, saya memilih untuk memisahkan diri dari rombongan. Karena provider hanya menanggung hotel kami sampai hari kedua, saya memutuskan untuk pindah ke kawasan Kuta. Hari terakhir disini, saya tidak ingin kehilangan momen pribadi. Inilah awal dari segala perasaan gundah gelisah saya saat ini... :p

Berawal dari sebuah jejaring sosial di internet, kami mambuat janjian untuk ketemu. Mungkin hanya 1 jam kami berkomunikasi, tapi entahlah kenapa saya merasa kehilangan ketika harus melepasnya pergi. Beberapa bagian dirinya memang mengingatkan saya pada seseorang sebelum ini. Orang akan berkata mungkin ini masih bayang - bayang pelarian, tapi saya mempunyai alibi memang seperti inilah type saya. Waktulah yang akan menjawabnya..

Saya merasa bahagia sekaligus sedih, kuat dan lemah bersamaan, serta gabungan yakin dan ragu. Bahagia entah karena apa, sedih juga entah mengapa. Kuat karena saya yakin ada orang lain yang mungkin diciptakan untuk saya, lemah karena saya ragu apakah mampu memperjuangkannya... 

Saat ini, saya merasa kembali ke kehidupan normal dimana ingin membagi waktu dengan seseorang dan tak terlalu bernafsu untuk traveling. Satu - satunya tempat yang ingin didatangi dengan segera hanya Kuta, Kuta dan Kuta..
 
How is it possible to feel so much for a stranger ? Love has no limits, no color, no time.

1 comment:

wahyu said...

oopppssss..... pasti dia mirip aku... ?????